Breaking News
Loading...

Sunni vs Syiah: Siapa yang Mengikuti Islam yang Sebenarnya?


 Syiahindonesia.com - Perdebatan antara Sunni dan Syiah telah berlangsung selama berabad-abad. Kedua kelompok ini mengklaim sebagai pengikut Islam, tetapi perbedaan di antara mereka sangat mendasar, terutama dalam akidah, sumber hukum, dan pemahaman terhadap Islam itu sendiri. Lalu, siapa yang benar-benar mengikuti Islam yang murni sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah ﷺ?


1. Perbedaan dalam Konsep Kepemimpinan (Imamah vs. Khilafah)

🔹 Sunni: Meyakini bahwa kepemimpinan setelah Nabi ﷺ adalah berdasarkan musyawarah dan pemilihan oleh umat, sebagaimana yang terjadi pada Khulafaur Rasyidin: Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali radhiyallahu ‘anhum.

🔹 Syiah: Percaya bahwa kepemimpinan harus diwariskan kepada keturunan Ali bin Abi Thalib melalui konsep Imamah. Mereka mengklaim bahwa para imam mereka maksum (terbebas dari dosa dan kesalahan), meskipun konsep ini tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah ﷺ.

📖 Bantahan Al-Qur'an:
وَأَمْرُهُمْ شُورَىٰ بَيْنَهُمْ
"Dan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah di antara mereka." (QS. Asy-Syura: 38)

Ayat ini menegaskan bahwa pemimpin umat Islam dipilih melalui musyawarah, bukan berdasarkan garis keturunan sebagaimana keyakinan Syiah.


2. Perbedaan dalam Al-Qur'an: Apakah Al-Qur'an Syiah Berbeda?

🔹 Sunni: Meyakini bahwa Al-Qur'an adalah kitab suci yang terjaga dari perubahan hingga hari kiamat.

🔹 Syiah: Banyak ulama Syiah dalam kitab mereka menyebutkan bahwa Al-Qur'an yang ada saat ini telah diubah oleh para sahabat.

📖 Bantahan Al-Qur'an:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
"Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Qur'an dan pasti Kami akan menjaganya." (QS. Al-Hijr: 9)

Keyakinan Syiah bahwa Al-Qur'an telah dirubah bertentangan dengan janji Allah sendiri dalam kitab-Nya.


3. Sikap Terhadap Sahabat Nabi ﷺ

🔹 Sunni: Menghormati seluruh sahabat Nabi ﷺ dan menganggap mereka sebagai generasi terbaik.

🔹 Syiah: Melaknat dan mencaci-maki mayoritas sahabat, terutama Abu Bakar, Umar, dan Utsman radhiyallahu ‘anhum. Bahkan, dalam kitab-kitab mereka, para sahabat dicap sebagai murtad setelah wafatnya Nabi ﷺ.

📖 Bantahan Al-Qur'an:
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ
"Orang-orang yang terdahulu lagi pertama (masuk Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya." (QS. At-Taubah: 100)

Ayat ini membuktikan bahwa para sahabat mendapatkan ridha Allah, sehingga mencaci mereka berarti menentang Allah.


4. Syiah dan Taqiyah: Ajaran Berbohong dalam Beragama

🔹 Sunni: Islam melarang kebohongan kecuali dalam kondisi tertentu (misalnya, dalam perang atau mendamaikan dua pihak yang bertikai).

🔹 Syiah: Mengajarkan Taqiyah, yaitu menyembunyikan keyakinan mereka dan berbohong kepada orang lain jika diperlukan.

📖 Bantahan Hadis:
Nabi ﷺ bersabda:
إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا
"Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga. Dan seseorang terus berkata jujur hingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur." (HR. Bukhari & Muslim)


5. Hukum Nikah Mut’ah: Syiah Menghalalkan Zina?

🔹 Sunni: Menolak praktik Nikah Mut'ah karena sudah diharamkan oleh Rasulullah ﷺ.

🔹 Syiah: Menganggap nikah mut'ah sebagai ibadah, padahal sejatinya ini adalah bentuk perzinahan yang dilegalkan.

📖 Bantahan Hadis:
Nabi ﷺ bersabda:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ، إِنِّي قَدْ كُنْتُ أَذِنْتُ لَكُمْ فِي الِاسْتِمْتَاعِ مِنَ النِّسَاءِ، وَإِنَّ اللَّهَ قَدْ حَرَّمَ ذَلِكَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
"Wahai manusia, sesungguhnya aku dahulu mengizinkan kalian melakukan mut’ah, tetapi sekarang Allah telah mengharamkannya hingga hari kiamat." (HR. Muslim no. 1406)


Kesimpulan: Sunni Adalah Islam yang Murni

Islam Sunni berpegang teguh pada ajaran Al-Qur'an dan Sunnah tanpa penambahan atau perubahan.
Sunni tidak mencaci sahabat Nabi ﷺ, melainkan menghormati mereka sesuai perintah Al-Qur’an.
Sunni tidak menghalalkan kebohongan (Taqiyah) atau perzinahan (Mut'ah).
Sunni tidak meyakini adanya perubahan dalam Al-Qur'an, berbeda dengan Syiah yang menuduh kitab suci telah dirubah.

Maka, jika ditanya siapa yang mengikuti Islam yang sebenarnya, jawabannya jelas: Sunni-lah yang memegang teguh ajaran Islam sebagaimana yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ dan diamalkan oleh para sahabatnya.

Semoga Allah membimbing kita ke jalan yang lurus dan menjauhkan kita dari kesesatan.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: