Syiahindonesia.com - Ketua Rois Syuriah Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Nusa Tenggara Timur (NTT) KH. Makarim menyatakan, menolak kyai berpaham syiah menjadi ketua umum PBNU.
Menurutnya, NU adalah organisasi ulama yang berbasis pesantren dengan paham ahli sunnah wal jamaah.
"Karena itu kami menolak kyai syiah menjadi ketua umum tanfidziyah PBNU," ujar KH. Makarim sebagaimana dilansir TeropongSenayan, Senin (3/8/2015).
KH. Makarim enggan menyebut secara langsung siapa kyai syiah yang dimaksud. Namun, ia menyatakan bahwa calon ketua umum yang layak memimpin NU saat ini ada dua, KH. Salahuddin Wahid atau Gus Solah (pengasuh pesantren Tebuireng, Jombang) dan KH. Ali As'ad Said (wakil ketua umum PBNU).
KH. Makarim menambahkan, jika NU dipimpin oleh kyai syiah, maka ormas Islam terbesar itu tinggal menunggu kehancurannya.(nisyi/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Menurutnya, NU adalah organisasi ulama yang berbasis pesantren dengan paham ahli sunnah wal jamaah.
"Karena itu kami menolak kyai syiah menjadi ketua umum tanfidziyah PBNU," ujar KH. Makarim sebagaimana dilansir TeropongSenayan, Senin (3/8/2015).
KH. Makarim enggan menyebut secara langsung siapa kyai syiah yang dimaksud. Namun, ia menyatakan bahwa calon ketua umum yang layak memimpin NU saat ini ada dua, KH. Salahuddin Wahid atau Gus Solah (pengasuh pesantren Tebuireng, Jombang) dan KH. Ali As'ad Said (wakil ketua umum PBNU).
KH. Makarim menambahkan, jika NU dipimpin oleh kyai syiah, maka ormas Islam terbesar itu tinggal menunggu kehancurannya.(nisyi/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: