Alwi Ali Alatas |
“Ini bukan pertama kali terjadi, kita pernah mengalaminya dulu pada era sebelum Perang Salib,” katanya saat berbincang dengan sejumlah wartawan, di Jakarta, belum lama ini.
Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Alwi mengisahkan konflik Sunni-Syiah pada abad 10 hingga 12. Konflik bermula ketika munculnya Syiah Fatimiyyah di Tunisia yang pada 60 tahun kemudian memindahkan pusat kekuasaannya di Kairo, Mesir.
“Awalnya ketegangan sudah ada, cuma sebelumnya Syiah belum memiliki kekuasaan politik,” ujarnya.
Ustadz Alwi menegaskan kisah pada masa kekhalifahan sengaja dia angkat karena kondisi relasi masyarakat Sunni-Syiah memiliki kemiripan pada saat ini. Syiah sudah memiliki kekuasaan politik, dan konfliknya bukan hanya pada ranah pemikiran melalui buku-buku tetapi sudah dalam konflik perebutan regional.
“Pada zaman dahulu pun kita pernah memiliki masalah dengan Syiah dalam tahap yang serius, bahkan pernah ada tahap masalah yang lebih serius dari zaman sekarang,” ucap Ustadz Alwi. (kiblat.net/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: