Korban tragedi Mina |
Sudah jadi hal maklum bahwa penganut Agama Syiah selalu licik dalam menyampaikan informasi. Dalam hal ini, Syiah di Indonesia tak pelak dari usahanya untuk membangun opini guna 'menjatuhkan' negara tempat pelaksanaan Haji, Arab Saudi, tentunya bertujuan untuk kepentingan mereka.
Berikut beberapa berita yang dibangun oleh media-media yang sejatinya memihak kepada kepentingan Syiah:
1. Pihak Kerajaan Saudi dituduh sebagai sebab utama adanya tragedi Mina.
Berita yang ditampilkan di media-media mainstrem, disebutkan bahwa putra raja saudi adalah faktor utama terjadinya tragedi tersebut.
Seperti dikutip dari Press TV, Jumat (25/9), bahwa kehadiran pangeran alias putra mahkota Raja Saudi yang juga Menteri Pertahanan Arab Saudi, Pangeran Mohammad bin Salman bin Abdul Aziz Al Saud, di Mina, membuat kisruh barisan rombongan calon haji yang akan melempar jumrah, hingga pada akhirnya terjadilah musibah itu.
2. Raja Salman dinilai tidak arif dan menuai banyak kritikan
Dikutip dari situs arrahmahnews.com (situs ini disinalir sebagai situs milik kelompok Syiah) bahwa Raja Saudi, Salman bin Abdul Aziz bukannya berkabung dan mengkritik kinerja petugas haji atas insiden Mina yang menewaskan ratusan jamaah haji, justru malah memuji atas kinerja bagus yang telah dicapainya.
Linknya bisa dilihat disini.
3. Saudi disarankan untuk belajar kepada Karbala
Memanfaatkan moment yang ada, kelompok Syiah ini malah mengambil keuntungan untuk mengenalkan ajaran-ajaran mereka. Berikut kutipan dari situs Kompasiana.com (24/9/15).
"Pemerintah Saudi juga perlu belajar ke Karbala. Ya ke Karbala. Peringatan Asyura dan arbain Imam Husein disebut-sebut sebagai gathering terbesar di dunia. Menurut Wikipedia tahun 2014 saja ada 20 juta peziarah mendatanginya. Jumlah itu 10 kali lipat orang yang melaksanakan ibadah haji."
4. Penafian kesalahan Jama'ah Haji Iran yang dikabarkan sebab utama adanya tragedi Mina.
Dalam kasus ini, dari pihak Saudi, Menteri Kesehatan Arab Saudi Khaled al Falih menilai bahwa penyebab insiden tersebut lantaran para jemaah tidak mengikuti aturan.
Dalam siaran televisi, Khaled mengatakan, "Banyak para jemaah yang bergerak tanpa mengikuti waktu yang telah ditentukan oleh penyelenggara." lansir internasional.kompas.com (25/9/15).
Opini semacam ini sangatlah tidak berimbang, pernyataan langsung dari pihak kerajaan Saudi malah dibantah dengan isu-isu miring yang justru membuat buruk citra negara tempat Nabi dilahirkan. Disisi lain, ada kabar yang menyatakan bahwa sejatinya jama'ah Syiah Iran lah yang sebenarnya membuat kesalahan hingga pada akhirnya terjadi tragedi Mina tersebut. (nisyi/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: