Warga membaca koran Ats-Tsaurah. (Ilustrasi/arabianmarketer) |
Ats-Tsaurah merupakan media resmi negara, sebelum kemudian direbut kendalinya oleh pemberontak agama Syi’ah Hutsi sejak Desember 2014 melalui penyerbuan terhadap kantor media itu.
Surat kabar Ats-Tsaurah menerbitkan puisi ofensif terhadap Sayyidah ‘Aisyah, karya penyair Yaman. Puisi itu berisi kata-kata tak pantas yang tidak mungkin diungkapkan oleh umat Islam yang paham harkat dan derajat Ummul Mukminin ‘Aisyah dan ahlul baitnya Rasulullah SAW.
Dalam pernyataannya, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (ISESCO) OKI menegaskan, bahwa karya tercela itu merupakan sebuah pertanda penyimpangan dan kesesatan dari si penulis dan juga penerbitnya. ISESCO juga menambahkan, bahwa tindakan yang menyakiti hati umat Islam itu sekaligus membuka kedok kelompok sesat itu dan tujuan-tujuan sektarianisme mereka yang penuh dengan kebencian.
ISESCO menyerukan kepada negara-negara anggota OKI dan organisasi-organisasi Islam untuk mengutuk karya berisi penghinaan dan penistaan terang-terangan terhadap istri Rasulullah SAW itu. (iina/ismed/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: