Kemenag RI, Lukman Hakim Saifudi |
Dalam pertemuan tersebut, Dubes Iran mengajak kerjasama terkait dialog ulama dua negara. Menurutnya, Indonesia adalah negara dengan Ideologi Sunni terbesar di dunia, sedang Iran adalah syiah terbesar. “Kami berharap, para ulama dua negara, mampu ketemu, duduk bersama dan berdialog. Hal ini untuk mengurangi kesalahpahaman masyarakat kita,” urainya.
Kerjasama juga bisa dilakukan di bidang Seni dan pariwisata Islami. Valiollah menilai, Indonesia dan Iran sangat kaya akan seni. “Sertifikasi makahan halal pun bisa kita kerja samakan,” tuturnya.
Menag Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, Kemenag siap bekerja sama dengan Pemerintah Islam Iran. Menurutnya, beberapa hal yang berhubungan dengan Kemenag, akan dipelajari secara seksama. Sedangkan yang berhubungan dengan kementerian lainnya, akan dikoordinasikan dengan kementerian terkait.
Menag menjelaskan bahwa Kemenag mempunyai proyek 5.000 Doktor di berbagai disiplin ilmu yang bisa dikerjasamakan dengan Iran. Menag juga menyambut baik usulan Dubes tentang dialog antarulama.
“Dialog Ulama Indonesia dan Iran, antara Sunni-Syiah memang diperlukan untuk meminimalisir kesalahpahaman di masyarakat. Perbedaan Sunni-Syiah adalah masalah klasik dan telah terjadi ratusan tahun silam. Sering kali, masyarakat kita salah paham,” ungkapnya sebagaimana dilansir kemenag.go.id (1/2/16).
Tentang penyelenggaraan Ibadah Haji, Menag mengatakan, bahwa Ibadah Haji adalah masalah kompleks yang membutuhkan penanganan komplek pula. “Kami siap bekerja sama dengan Iran,” tandasnya. (g-penk/mkd/mkd)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: