Surat pernyataan mundur Ketua PWNU Banten KH Makmur Masyhar. foto: BANGSAONLINE |
“Saya Makmur Masyhar di hadapan Rais Syuriah PWNU, menyatakan mengundurkan diri dari jabatan ketua PWNU Banten “2014-2018”,” demikian surat pernyataan Kiai Makmur Masyhar dalam secarik kertas berkop PWNU Provinsi Banten. Surat pernyataan mundur itu ia tandatangani di atas meterai lengkap dengan keterangan tempat dan tanggal: Serang, 07 -03 – 2016.
Kiai Makmur Masyhar adalah ketua PWNU Banten paling sukses mimpin NU. Pada era kepemimpinan Kiai Makmur Masyhar inilah PWNU Banten bisa membangun kantor megah senilai Rp 7,5 miliar. Selain itu aktivitas PWNU yang dipusatkan di kantor PWNU juga marak dan hidup. Para kiai – terutama pengurus NU - rajin datang ke kantor PWNU Banten karena sarat aktivitas, terutama pengajian rutin.
Namun Kiai Makmur Masyhar akhirnya memilih mengikuti hati nuraninya yaitu mundur dari posisinya sebagai Ketua PWNU Banten karena menganggap NU di bawah Said Aqil sudah tak sejalan dengan garis khitah pendirinya, Hadratussyaikh Haji Muhammad Hasyim Asy’ari. ”Saya tak bisa bekerjasama dengan orang seperti Said Aqil yang menghalakan segara cara untuk meraih jabatan dan selalu membohongi kiai,” kata Kiai Makmur Masyhar kepada bangsaonline.com.
Menurut dia, begitu PWNU Banten sukses membangun kantor, Said Aqil datang ke Banten berjanji di depan para kiai dan pengurus NU akan menyumbang perabotan kantor senilai Rp 100 juta. ”Itu diungkpakan di acara-acara resmi NU yang dihadiri para kiai. Tapi sampai sekarang sudah beberapa tahun dia berjanji, tak pernah ditepati,” kata Kiai Makmur Masyhar. “Jadi bagi dia bohong itu sudah sangat biasa. Dia berjanji sendiri, tapi dengan mudah mengingkari. Dan itu bukan hanya sekali dia berjanji di depan para kiai,” tegas Kiai Makmur Masyhar.
Karena itu Kiai Makmur Masyhar lalu berupaya sendiri mencari dana untuk melengkapi perabotan kantor PWNU Banten. Berkat kerja keras Kiai Makmur Masyhar akhinrya perabotan kantor PWNU terpenuhi lengkap, termasuk komputer mewah dan ber-AC.
Kiai Makmur Masyhar mengakui bahwa dirinya mundur dari ketua PWNU Banten tidak serta merta. Menurut dia, setelah Muktamar NU ke-33 di alun-alun Jombang yang berakhir dengan kisruh hingga sekarang, Said Aqil terus berusaha merongrong dirinya sebagai ketua PWNU Banten yang sah.
Bahkan – tutur Kiai Makmur Masyhar - Said Aqil kemudian membekukan PWNU Banten dan mengangkat carekater dengan cara rekayasa habis-habisan. ”Ini kan aneh. Saya yang ketua PWNU sah tapi dibekukan oleh PBNU yang tak sah, karena PBNU masih sengketa bahkan kini lagi digugat secara hukum, “ kata Kiai Makmur Masyhar.
Tapi dia tak mau ampil pusing. Sebab motivasi dia aktif di NU untuk berkhidmat, bukan untuk berkuasa. Karena itu ia mengambil langkah mundur dari posisinya sebagai ketua PWNU Banten. ”Saya tak bisa bekerjasama dengan perusak NU seperti Said Aqil. Dia secara akidah maupun moral sudah seperti itu,” kata Kiai Makmur.
Ia memilih mundur ketimbang berkompromi dengan orang-orang yang punya ambisi dan bernafsu berkuasa secara membabi buta di NU. "Bagi saya lebih baik saya mundur dari pada PWNU-nya yang dibekukan. Para kiai itu kan tak punya salah apa-apa, kok dikorbankan sampai dibekukan. Kalau saya kan memang tak mengaku Said Aqil sebagai ketua umum karena proses pemilihannya cacat hukum dan tak sah," katanya. (tim/bangsaonline)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: